Politisi Partai Golkar, Yorrys Raweyai meminta Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto untuk tegas. Menteri Perindustrian itu didesak segera mengakhiri pengaruh buruk bagi partai dengan memecat semua pengurus yang diduga terlibat kasus korupsi.
"Ingin saya katakan bahwa kita harus memberikan dukungan kepada KPK dan juga secara internal oleh Golkar dalam rangka bersih-bersih ini. Jadi saya pikir kalau mau Golkar bersih segera kita harus melakukan revitalisasi, restrukturisasi, harus siap harus menghadapi konsekuensi. Waktu tinggal 5 bulan (Pemilu 2019), kalau tidak sekarang kapan lagi," tandasnya.
Yorrys pun mempertanyakan keseriusan KPK dalam menuntaskan kasus dugaan korupsi PLTU Riau-1. Yang mana, harusnya menurut dia, KPK juga membidik Bendahara Umum Partai Golkar semasa Novanto memimpin.
"Kan Ketua Umum (Setya Novanto) sudah, Sekjen (Idrus Marham) sudah, Bendahara Umum-nya dimana. Kenapa KPK nggak menyoroti itu. Bahwa aliran dana yang tahu persis pembukuan dimana-mana itu di bendahara umum. Bukan di fraksi dan lain sebagainya," kata dia.
Perlu diketahui, semasa Novanto menjadi Ketua Umum, Bendahara Umum Partai Golkar dipercayakan kepada Robert Joppy Kardinal. Saat Airlangga menjabat sebagai Ketum, posisi Bendum Golkar pun masih dipercayakan ke Robert Joppy Kardinal. Robert bahkan dipercaya Airlangga untuk merangkap jabatan sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI.
[lov]