Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja, Erick Thohir berpendapat sebaiknya kampus tak digunakan untuk kegiatan politik.
"Kalau bisa kita hindari. Biarlah anak muda Indonesia fokus dalam arti belajar, berkarya, berolahraga. Nanti mereka keluar dari lingkungan sekolahnya, sesuai umurnya yang siap memilih, baru kita libatkan berkampanye," kata Erick di Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (22/10).
Namun ia menyerahkan sepenuhnya keputusan debat capres-cawapres itu kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Itu semua
kan ada aturannya, KPU punya aturan dan kita harus hormati. Nanti kalau ada debat, lebih baik teratur. Jangan sampai nanti, mohon maaf, contohnya ketika ada yang kampanye, yang saya dengar di lingkungan SMA, SMP, SD, itu kan tidak sehat," ujarnya.
Sebelumnya, koordinator Jurubicara Tim Kampanye Nasional Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengusulkan debat capres menjelang Pilpres 2019 digelar di kampus. Civitas akademika seperti dosen serta mahasiswanya turut dilibatkan.
Namun, Dahnil mensyaratkan kalau dosen dan mahasiswa-mahasiswi yang ikut terlibat dalam ajang debat kandidat Pilpres tersebut, bukan bagian dari politik praktis.
[wid]