Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono mengatakan program yang dikeluarkan Anies ini diklaim dapat melahirkan 200 ribu pengusaha baru selama 5 tahun dengan 44 pos pengembangan disetiap kecamatan. Bahkan nantinya, akan ada 40 ribu pengusaha baru setiap tahunnya di Jakarta.
Namun pada kenyataannya, target tersebut tidak sesuai harapan. Memang saat ini terdapat 54.564 yang terdaftar dalam program OK OCE namun belum dapat izin usahanya.
"Pada kenyataannya, dari calon pengusaha baru yang sudah terdaftar sebanyak 54.564 dari target 40.000 itu, belum bisa menjalankan usahanya karena belum mendapat izin usaha," ujar Gembong di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Senin (15/10)
Lanjut Gembong, baru sekitar 1.811 pengusaha yang mendapatkan izin usaha. Karena itu, masih ada puluhan ribu warga yang sudah mendaftar OK OCE, tetapi belum menjadi wirausaha karena belum mendapatkan izin.
"Artinya, dalam setahun kepemimpinan Gubernur Anies bersama Sandiaga Uno (saat itu), baru berhasil mencetak pengusaha baru sekitar 3,31 persen, terlampau jauh dari sasaran awal," ujarnya.
Hal ini diperparah dengan program-program OK OCE Gerai Tani yang jauh dari target. Sebelumnya Pemprov menargetkan 20 Gerai disebar ke enam wilayah DKI Jakarta. Faktanya hingga kini baru ada dua Gerai Tani yakni di Ragunan, Jakarta selatan dan Klender, Jakarta Timur.
Begitu pula dengan gerai OK OCE Mart dari rencana 44 gerai pada tahun pertama namun hingga saat ini hanya ada tujuh lokasi yang ada. Gerai tersebut terdapat di daerah Cikajang, Muara Angke, Kalibata, Jalan Benyamin Sueb, Rawamangun, Kembangan, dan Penjaringan.
"Dengan begitu terbukti sudah, program OK OCE gagal total mencapai targetnya," tutup gembong.
[nes]