Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto menegaskan, sikap Risma sebenarnya tak bagus bagi kehidupan demokrasi bangsa ini. Pemimpin tak boleh
sok hebat, harusnya berlapang dada dalam menerima kritikan sebagai bentuk pengawasan publik.
"Saya rasa tipikal Risma
sok hebat padahal
boncos (tidak sesuai harapan publik) juga," tegas Andrianto saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (12/10).
Andrianto menerangkan, pemimpin yang anti kritik mencerminkan sikap otoriter. Ihwal ini tak bagus bagi masyarakat yang dipimpinnya yakni Kota Surabaya.
Salah satu bukti sikap otoriter Risma, sambung Andri, yakni tak mau mencairkan dana gaji ke-13 PNS, di mana itu adalah amanat Presiden Joko Widodo. Kemudian, melarang wartawan meliput, ketika pekerja media ini bertanya hal kritis atas kebijakannya.
"Tipikal yang otoriter ini sangat merugikan warga. Berulang kali lho yang ditampilkan Risma. Ke depan bahaya buat demokrasi," demikian Andrianto.
[jto]
BERITA TERKAIT: