Dewan Kebon Sirih Khawatir Kasus Guru Doktrin Siswa Dimanfaatkan Elit

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 11 Oktober 2018, 01:54 WIB
Dewan Kebon Sirih Khawatir Kasus Guru Doktrin Siswa Dimanfaatkan Elit
Prasetyo Edi Marsudi/RMOL
rmol news logo Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi menyangkan adanya oknum guru SMU 87 Jakarta berinisial N yang mendoktrin siswa agar membenci pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Prasetyo khawatir isu ini akan dimanfaatkan oleh segelintir pihak untuk memperkeruh suasana jelang Pilpres 2019.

"Saya kan di dalam dinamika tahun politik ini saya enggak mau ini jangan jadi gorengan politik gitu jadi enggak ada gunanaya gitu loh," ujar Pras di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (10/10).

Pras menilai doktrin oknum guru tersebut berbau kampanye. Dan yang sangat disayangkan, tenaga pendidik menyebarkan ujarannkebencian kepada siswa.

 Menurutnya sekolah seharusnya bebas dari urusan politiknapapun itu jenjangnya, termasuk ujaran kebencian. Hal ini berlaku di semua sekolah baik di sekolah negeri maupun swasta.

Demi tidak meluasnya masalah ini, Pras sudah melakukan komunikasi dengan Kepala Sekolah SMAN 87. Sikap Kepala Sekolah yang kooperatif diapresiasi langsung oleh Pras.

"Artinya apa ibu kepseknya kooperatif kita harus mengapresiasi itu jangan lagi terjadi di sekolah-sekolah negeri atau sekolah swasta lainnya ini kan tahun politik sensitif gitu," tutup Pras.

Kasus ini bermula saat oknum guru SMAN 87 berinisial N mengajar dengan doktrin membenci pemerintah. Video tersebut direkam oleh salah seorang orang tua dan diuunggah ke media sosial. Guru tersebut mendoktrin bila bencana Sulawesi Tengah merupakan kesalahan pemerintah pusat dalam hal ini Jokowi-JK. [nes]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA