Di tempat ini, mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu menyerap berbagai keluhan dari perajin, mulai dari penurunan daya beli hingga biaya produksi yang mahal.
“Biaya produksi mahal karena bahan baku batik yang masih impor,†ujar Sandi dalam akun Twitter pribadi, Selasa (25/9).
Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus pemerintah saat ini belum bisa dirasakan masyarakat kecil. Setidaknya, hal itu terlihat dari para perajin batik sebagai pelaku ekonomi mikro yang belum signifikan mendapat manfaat dari proyek tersebut.
“Harapan kami, pembangunan yang selama ini berjalan dapat turut serta mengangkat sektor ekonomi mikro, termasuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) agar bisa naik kelas dan mengentaskan kemiskinan dan juga pengangguran di masyarakat,†tukasnya.
[ian]
BERITA TERKAIT: