Gerindra: Polri Coba Sembunyikan Ketidaknetralan Di Pilkada

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Rabu, 11 Juli 2018, 17:57 WIB
Gerindra: Polri Coba Sembunyikan Ketidaknetralan Di Pilkada
Ilustrasi/net
rmol news logo Beda pernyataan di antara petinggi Polri di balik pencopotan Wakapolda Maluku, Wakapolda Maluku, Brigjen Pol Hasannudin, mengindikasikan ada sesaatu yang disembunyikan Polri.

Wakapolri Komjen Pol M. Syafruddin menyatakan pencopotan Wakapolda Maluku terkait ketidaknetralan di Pilkada Maluku 2018.

Sementara Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengungkapkan pencopotan itu hanya berkaitan dengan rotasi dan mutasi di tubuh kepolisian.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Muhammad Syafii, menilai ada kesan Mabes Polri hendak menyembunyikan noda ketidaknetralan dalam Pilkada.

"Pernyataan Pak Saf (Wakapolri) itu telah menenteramkan hati masyarakat Indonesia, bahwa ada ketidaknetralan dalam tubuh polisi pada Pilkada,” ucap politikus yang akrab disapa Romo itu, kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/7).

Partai Gerindra juga mendapat laporan dari masyarakat mengenai ketidaknetralan Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Paulus Waterpauw di Pilgub Sumut 2018. Kapolda Sumut diduga mengarahkan warga untuk memilih pasangan nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Dia pun meminta Kapolri mencopot Paulus dari jabatannya.

Sambung Romo, temuan tersebut semakin menurunkan tingkat kepercayaan publik kepada polisi.

"Ini semakin membuat ada distrust di masyarakat terhadap polisi," tegasnya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA