Acara ini juga untuk memperingati 28 tahun Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dan 8 tahun Jaya Suprana School of Performing Arts.
Hadir dalam acara adalah beberapa tokoh nasional seperti, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, mantan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, mantan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, mantan KSAU Marsekal (Purn) Chappy Hakim, aktivis HAM Todung Mulya Lubis, penyair Taufik Ismail dan seniman Ratna Sarumpaet.
Romo Magnis, begitu ia biasa disapa, menyebut Jaya Suprana sebagai pejuang kemanusiaan yang tidak mengizinkan perbedaan memisahkan umat manusia.
"Dia tidak mau perbedaan menjadi pemisah, tetapi perbedaan itu mempersatukan," ujar Romo Magnis.
Romo Magnis melanjutkan bahwa Jaya Suprana adalah pejuang kemanusiaan yang selalu muncul membela orang kecil, kaum yang mudah dijadikan tumbal.
"Kita kalau membangun harus dengan cara dengan tidak memakai tumbal. Jangan hancurkan eksistensi 2-3 persen yang paling lemah," kata Romo Magnis.
"Tidak bisa kita jalan di jalan yang bagus tapi ada 100 orang yang benar-benar hancur," tambahnya.
[rus]