Mantan anggota DPR lima periode dan anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dua periode ini dilantik oleh Wakil Ketua DPD RI, Nono Samponono, dalam paripurna di gedung Nusantara V, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (Senin, 15/1).
Pelantikan politisi yang kini berusia 81 tahun ini disambut hangat sejumlah anggota DPD. Sabam sendiri dikenal sangat dekat dengan AM Fatwa.
"Fatwa itu sahabat saya. Dia politisi yang baik," kata Sabam, yang menjenguk Fatwa saat dipenjara oleh Rezim Orde Baru.
Menurut Sabam, meski memiliki pandangan politik yang berbeda dalam sejumlah hal, tak menghalanginya untuk bersahabat dengan Fatwa. Fatwa bahkan sering datang dalam perayaan dan open house Hari Natal di rumah Sabam di kawasan Bintaro.
AM Fatwa meninggal pada usia ke-78, pertengahan Desember tahun lalu. Sementara Sabam Sirait, yang menggantikan Fatwa termasuk salah satu nama besar dalam gelanggang politik Indonesia.
Sabam adalah politisi yang mengalami masa pemerintahan tujuh Presiden; dari mulai Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarmoputri, Susilo Bambang Yudhyono dan Joko Widodo.
Di era pemerintahan Soeharto, di tengah kondisi DPR yang boleh dikatakan hanya tahu kata "setuju", Sabam membuktikan diri bukan termasuk politisi yang diasumsikan saat itu.
Misalnya, pada 1992, di tengah sidang yang dipimpin Ketua DPR Wahono, Sabam interupsi dan maju ke meja pimpinan untuk memperjuangkan agar Pemilu menjadi demokratis.
[rus]