Golkar Tidak Mau Buru-buru Tinggalkan Pansus KPK, Ini Alasannya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 26 Desember 2017, 02:41 WIB
Golkar Tidak Mau Buru-buru Tinggalkan Pansus KPK, Ini Alasannya
Ace Hasan Syadzily/RMOL
rmol news logo . Salah satu yang dinanti publik terkait tagline 'Golkar Bersih' di bawah kepimpinan Ketua Umum DPP Partai Golkar yang baru Airlangga Hartarto adalah, partai beringin itu keluar dari keanggotaan Pansus Hak Angket DPR terakit KPK.

Keberadaan Pansus selama ini dinilai banyak kalangan hanya untuk memperlemah lembaga KPK.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan partainya lewat fraksi di DPR baru akan mengambil sikap setelah ada keputusan Pansus.

Anggota DPR sendiri saat ini sedang reses, dan baru kembali berkantor pada pertengahan Januari 2018.

"Sekarang belum bisa berasumsi, karena pores kesimpulan itu di persidangan," sebut Ace dalam talk show di salah satu stasiun televisi, Senin malam (25/12).

Namun lanjut Ace, jika dalam kesimpulan Pansus nanti, KPK berpotensi diperlemah, Fraksi Golkar akan berusaha mencegahnya.

Kalau tidak bisa dicegah, maka semua anggota fraksi akan keluar dari keanggotaan Pansus.

"Salah satu poin penting pernyataan politik dalam Munaslub beberapa waktu lalu, bahwa Partai Golkar memiliki komitmen yang yang kuat untuk pemeberantasan korupsi, dalam upaya itu supata KPK jangan dipelemah, ini keputusan tegas," pungkas Ace, anggota DPR RI ini. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA