Aktivis Syiah Serukan Bali Merdeka, Ketum PBNU: Itu Tidak Boleh Didiamkan!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 23 September 2016, 17:33 WIB
Aktivis Syiah Serukan Bali Merdeka, Ketum PBNU: Itu Tidak Boleh Didiamkan<i>!</i>
Said Aqil/Net
rmol news logo Separatisme adalah musuh bagi Nahdlatul Ulama dan seluruh komponen bangsa ini. Karenanya, pemerintah harus mensikapi dengan serius seruan separatisme.

Begitu dikatakan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj saat dikontak, Jumat (23/9).

Pernyataan tersebut dilontarkan Kyai Said saat dimintai komentar terkait seruan separatis di media sosial seperti yang terjadi di Bali. Seruan tersebut diduga dikumandangkan seiring aksi penolakan reklamasi Teluk Benoa.

"Seruan separatisme itu sangat berbahaya, tidak boleh didiamkan." tegasnya.

Kyai Said menegaskan, aksi separatisme harus dikecam. Separatisme juga merupakan musuh bersama, termasuk NU.

"Separatisme musuh semua komponen bangsa termasuk musuh NU, karena separatisme itu sudah pasti bertujuan memecah belah persatuan bangsa," tandasnya.

Sebelumnya, sejumlah akun Facebook yang diketahui ramai memposting ujaran Bali Merdeka. Salah satunya diposting oleh seorang aktivis yang juga kerap memimpin demonstrasi yang dilakukan oleh aliran Syiah di Indonesia yakni Hadi Joban.

Dalam laman FB nya Hadi Joban menulis "Lawan Dukung #Bali Bubarkan diri Dari #NKRI", selanjutnya Hadi Joban juga menyatakan dalam Facebook nya "Merdeka dari NKRI harga mati".

Hadi Joban adalah salah satu aktivis Syiah yang tergabung dalam Human Right Alliance (HRA) yang pada tanggal 8 Januari 2016 lalu memimpin Demostrasi di depan kedutaan Arab Saudi dan sebelum nya di tahun 2015 Hadi Joban juga melakukan Demonstrasi di KAA dengan tuntutan agar Arab Saudi bertanggung jawab pada penyerangan Yaman.

Soal keterlibatan Hadi Joban, KH Said menegaskan, separatisme harus dibasmi tanpa pandang bulu. "Siapapun , apapun golongannya ketika separatis harus ditindak," tandasnya.

Polisi hingga hari ini terus menelusuri keterkaitan antara Aksi Forbali dengan  isu isu Separatis yang di kampanyekan aktivis Forbali melalui Sosial Media. Keterkaitan itu bisa disusuri juga dari akun Facebook Gerakan Bali Merdeka yang secara masif ikut mengkampanyekan aksi aksi Forbali.

Sejauh mana ide ide sparatis telah menyusup ke Desa desa adat juga menjadi perhatian. Hal itu dikarenakan adanya konfrensi pers Pasubayan desa Adat tanggal 15 Septenber 2016 lalu yg siap melakukan kul kul bulus jika polisi menangkap pelaku penurunan bendera merah putih. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA