Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lagi, Ahok Pancing PDIP

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/febiyana-1'>FEBIYANA</a>
LAPORAN: FEBIYANA
  • Senin, 20 Juni 2016, 12:56 WIB
Lagi, Ahok Pancing PDIP
basuki purnama/net
rmol news logo Sekali lagi ditegaskan. Satu juta Kartu Tanda Penduduk (KTP) bukanlah jaminan Basuki Purnama alias Ahok akan maju ke Pilkada Jakarta 2017 lewat jalur independen (non parpol).

Klaim satu juta KTP dari relawan Teman Ahok lebih berpotensi sebagai alat tawar menawar Ahok dan relawannya ke parpol.

Sejauh ini, baru tiga partai politik yang sudah menyatakan mendukung Ahok mempertahankan jabatan di periode 2017-2022, yaitu Partai Nasdem, Partai Hanura dan Partai Golkar. Dukungan tiga partai tersebut sebetulnya sudah mampu mengantar Ahok maju lewat jalur partai politik karena berbekal 24 kursi di DPRD.

Namun, meski sudah gembar-gembor klaim sejuta KTP, bukan berarti Ahok percaya diri maju lewat independen. Ahok bahkan menegaskan bahwa Teman Ahok tidak akan keberatan jika pada akhirnya ia maju lewat jalur parpol.

Seperti diketahui, Ahok getol melakukan pendekatan ke PDI Perjuangan setelah partai itu menegaskan tidak mau "latah" mendukung calon dari jalur independen.

"Dari dulu Teman Ahok setuju saja. Teman Ahok juga setuju kok pakai PDIP," ujar Ahok di Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Senin (20/6).

Tetapi, Ahok memberi catatan. Nantinya PDIP atau parpol apa saja yang serius ingin mendukungnya harus berkomunikasi lebih dahulu dengan Teman Ahok, plus melampirkan keterangan hitam di atas putih sebagai komitmen dukungan.

"Nanti parpol yang dukung mau ketemu Teman Ahok, mesti ada surat atau seperti apa. Selama partai bisa yakinkan Teman Ahok bahwa pasti calonkan saya, kami bisa ikut parpol," imbuh Ahok.

Ahok pun mengklaim, warga Jakarta yang mengumpulkan KTP untuknya bukan berarti meminta jalur independen sebagai "harga mati". Bahkan, ia yakin pendukungnya sudah tahu bahwa ia pun dibesarkan oleh parpol.

Memang, Ahok terkenal dengan julukan "kutu loncat". Setidaknya dia pernah menjadi kader di tiga parpol. Partai Indonesia Baru, Partai Golkar dan Partai Gerindra.

"Kebanyakan orang yang mengumpulkan KTP ini bukan orang yang memaksa saya untuk melawan parpol loh. Mereka tahu saya kan juga orang parpol. Bapak saya orang politik, orang Golkar bapak saya," beber Ahok. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA