Isu Komunisme Kontra Opini Terhadap Kebijakan Jokowi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 13 Mei 2016, 17:59 WIB
Isu Komunisme Kontra Opini Terhadap Kebijakan Jokowi
ilustrasi/net
rmol news logo Terlalu dini dan berlebihan untuk mengatakan ada kebangkitan paham komunisme baru di Indonesia terkait beredarnya stiker bergambar palu arit di beberapa ruas jalan Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Demikian disampaikan politisi Ogan Komering Ulu (OKU), Yudi Purna Nugraha. Mantan aktivis mahasiswa yang kini duduk sebagai anggota DPRD OKU itu setuju komunisme mesti ditentang. Namun, untuk saat ini tidak ada tanda-tanda kebangkitannya yang serius.

"Terlalu dini kalau kita sampaikan ada kebangkitan komunis walau memang komunisme harus dilawan. Sebab, di China dan Rusia sekalipun komunis sudah jadi barang usang. Itu nyata di sana," ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu kepada RMOL Sumsel, Jumat (13/5).

Ia juga mengatakan, sampai saat ini belum terungkap siapa yang memasang stiker palu arit di beberapa sudut Palembang.

"Intinya belum tahu siapa yang pasang itu dan belum terungkap. Jadi jangan hembuskan dulu," katanya.

Dirinya malah khawatir bahwa hal ini sekadar kontra opini oleh pihak tertentu untuk menentang kebijakan pemerintah. Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan jajarannya untuk mencari bukti kebenaran kuburan massal tragedi 1965.

"Sehingga dibuatlah kontra opini dulu bahwa seolah-olah komunisme bangkit. Jadi dalam arti kata sebelum ketemu sudah dibenci dulu," ungkap Yudi.

Menurut dia fase komunisme pun tidak pernah bertahan. Pemikiran Karl Marx bahwa sejarah dunia akan berakhir pada komunisme terbukti tidak terjadi.

"Tidak ada rumus baku tentang komunisme. Itu kan awalnya buah pemikiran Karl Marx, yang selanjutnya tokoh komunis di berbagai negara termasuk di Indonesia sendiri mengambil pemikiran tersebut untuk membenarkan pikiran masing masing. Padahal awalnya itu hanya kritik terhadap kapitalisme," jelas dia. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA