Seperti diketahui bahwa kemarin Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, menyatakan pemerintah telah sepakat mengembangkan lapangan gas abadi blok Masela dengan skenario pembangunan kilang LNG di darat (
onshore).
Sedangkan beberapa saat lalu, beredar pesan elektronik dari Jurubicara Presiden, Johan Budi Sapto Prabowo, yang mengklaim bahwa sampai saat ini Presiden Jokowi belum memutuskan metode pembangunan Blok Masela, apakah
offshore atau
onshore.
Melihat perbedaan itu, pakar pertambangan dan energi yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (Irres), Marwan Batubara, berharap keputusan terkait Blok Masela diutarakan sendiri oleh presiden.
"Ini kelihatannya belum final. Kalau sudah begini, Pak Jokowi yang harus mengatakan keputusannya mau di darat atau di laut. Ia harus bertindak sebagai presiden," ucap Marwan saat dihubungi beberapa saat lalu.
Tidak hanya itu, Marwan berharap keputusan dari mulut presiden harus diumumkan dalam waktu cepat.
"Keputusannya harus cepat. Ini seharusnya sudah bertahun-tahun lalu beres," terangnya.
Menurut Marwan, keputusan Blok Masela adalah tanggung jawab pada Presiden Jokowi, di tengah adanya pertarungan kepentingan asing.
"Dalam kepentingan ini ada asing yaitu Inpex-Shell dan pendukungnya," kata Marwan.
[ald]
BERITA TERKAIT: