Hal itu sebagaimana disampaikan putri Founding Father Indonesia Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri dalam keterangan tertulisnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL (Sabtu, 29/8).
"Ini penyakit kapitalisme yang sedang 'in niedergang' atau sedang 'menurun kinerjanya'. Seperti BPJS yang konon berjumlah triliunan rupiah dan tabungan-tabungan masyarakat lainnya. Pemerintah ibarat gali lobang tutup lobang," tegasnya.
Mbak Rachma, begitu ia disapa, juga sudah mencium ada gelagat pemerintah akan berutang pada luar negeri, utamanya kepada IMF.
"IMF mau menawarkan pinjaman dan konon penguasa menolak (baca: malu-malu kucing). Sementara BUMN-BUMN yang merugi sudah minta suntikan dana pinjaman trilliunan rupiah, antara lain ke Tiongkok," sambungnya.
Sebagai solusi, ketua Yayasan Bung Karno itu mendesak agar mandat Jokowi sebagai presiden ditarik dan UUD 1945 dikembalikan sebagaimana hasil Proklamasi.
"Jadi jangan ada kebohongan ditutup dengan kebohongan lagi. Sudah cukup rakyat menderita. Solusinya, tarik mandat dan luruskan kiblat bangsa kembali ke UUD 1945 hasil Proklamasi," tandas Mbak Rachma.
[ian]
BERITA TERKAIT: