Putri dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu menegaskan seharusnya Ahok tidak mempertontonkan kekerasan dalam relokasi penduduk.
"Kami berharap hal-hal yang berkaitan dengan rakyat dapat dilakukan lebih persuasif, kemudian musyawarah dan mufakat, tanpa mempertontonkan keseraman," ujar Puan kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (24/8).
Puan pun mengingatkan Ahok bagaimana saat Joko Widodo atau Jokowi melakukan tindakan persuasif ke warganya saat menjadi Gubernur DKI Jakarta dulu. Dalam beberapa kesempatan, Jokowi menyempatakan "blusukan" dan berdialog dengan warga Kampung Pulo.
"Sebenarnya bisa dilakukan jika dilakukan lebih persuasif dan lebih baik seperti Pak Jokowi dulu waktu Gubernur. Saya rasa Gubernur akan lakukan itu. Ke depan, Insya Allah tak akan ada hal-hal seperti itu," demkian Puan.
Seperti diketahui, penggusuran pemukiman warga bantaran Kali Ciliwung di Kampung Pulo diwarnai bentrokan berdarah pada Kamis lalu (20/8). Ratusan warga Kampung Pulo di RW 01, 02, dan 03 menolak penggusuran rumah mereka tanpa uang pengganti oleh Pemprov DKI Jakarta.
Meski saat ini, mayoritas warga Kampung Pulo yang tinggal di "zona merah" normalisasi Kali Ciliwung sudah pindah ke Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat, tapi kericuhan tetap terjadi.
[ald]