Begitu disampaikan media officer Jusuf Kalla, Husain Abdullah, kepada
Rakyat Merdeka Online, Jumat (28/12), menanggapi pernyataan Ketua Bidang Informasi dan Penggalangan Opini DPP Partai Fuad Hasan Mansyur.
Sebelumnya, Fuad mengatakan selain manuver Akbar Tandjung, upaya untuk menggembosi pencapresan Ical dilakukan lewat survei dan manuver partai lain yang selalu menempatkan elektabilitas JK, panggilan Jusuf Kalla, di atas Ical.
Golkar kata dia, bukan tidak memberi kesempatan kepada JK untuk bersaing di pemilihan presiden. Golkar sudah pernah menjual JK di Pilpres 2009 dan hasilnya tak laku.
Menurut Husain, keunggulan elektabilitas dan popularitas JK dari Ical tercipta alamiah. Bukan karena sebuah usaha pencitraan politik seperti tuduhan Fuad.
"Pernyataan Fuad sangatlah ngawur. Selama tiga tahun terakhir kerja JK jelas, fokus denga pekerjaan-pekerjaan kemanusiaan, sosial dan kebudayaan dengan memberi orasi ilmiah dan kuliah atas undangan berbagai pihak," kata Husain.
"JK juga tidak melakukan manuver politik dengan partai lain untuk menjegal pencapresan Ical. Komunikasi atau pertemuan dengan elit partai lain, misalnya Megawati di pernikahan anak Tjahjo Kumulo atau dengan Surya Paloh, dilakukan sebatas kawan," pungkas dia.
[dem]
BERITA TERKAIT: