Isu barter gelar The First Rank of the Order Diplomatic Service Merit dari pemerintah Korea Selatan kepada Menko Perekonomian Hatta Rajasa sangatlah berlebihan.
Mengaitkan pemberian gelar dengan pemberian 8 proyek dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) senilai 50 miliar dolar AS kepada Korea Selatan tidaklah berdasar.
Begitu disampaikan ekonom dari Universitas Tirtayasa Serang Banten, Dahnil Anzar, Senin (17/12).
Dijelaskan, MP3EI merupakan konsepsi yang mendorong akselerasi pembangunan infrastruktur ekonomi multi koridor dengan skema private-public partnership, di mana swasta baik dalam maupun luar negeri menjadi motor dari akselerasi pembangunan multikoridor tersebut.
"Kalau kemudian Korea Selatan tertarik melakukan investasi apa yang salah," katanya.
Justru lanjut Dahnil, selaku Menko Perekonomian Hatta Rajasa bertugas mengenali dan menemukan negara-negara lain yang tertarik untuk terlibat dalam mengakselerasi realisasi MP3EI supaya tidak menjadi konsepsi kosong.
"Politisasi kebijakan seperti itu saya pikir tidak sehat bagi ekonomi Indonesia di masa yang akan datang karena semua rencana dan realisasi investasi selalu dipolitisasi, padahal kita membutuhkan banyak investasi luar negeri," demikian Dahnil. [dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: