Kinerja KPK di bawah kepemimpinan Abraham Samad selama setahun terakhir datar-datar saja alias tidak ada yang istimewa. Peningkatan status kasus Century ke penyidikan dengan disertai penetapan terhadap Siti Chalimah Fadjriah dan Budi Mulya sebagai pihak yang bisa dimintai pertanggungjawaban dalam kasus tersebut bukanlah prestasi yang luar biasa dari KPK.
Begitu dikatakan Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (4/11), menanggapi setahun kepemipinan Abraham Samad di KPK.
Dalam kasus travel cek, menurut Ray, prestasi Abraham Samad juga tidak istimewa. Memang KPK telah menjebloskan mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Swaray Goeltom ke dalam penjara. Namun, sama seperti Siti Fadjriah dan Budi Mulya, nama Miranda juga sudah disisir sejak Abraham belum memimpin KPK.
"Sementara soal siapa penyandang dana travel cek sampai sekarang belum terungkap," imbuh dia.
Di lain hal, lanjut dia, Abraham lebih suka membuat pernyataan-pernyataan "selangit" yang tidak sesuai dengan proses penyelidikan dan penyidikan. Abraham misalnya mengatakan penetapan Deddy Kusdinar sebagai anak tangga pertama membongkar kasus Hambalang, nasib Anas Urbaningrum atau Andi Mallarangeng tinggal menghitung hari, tapi ternyata jauh dari kenyataan.
Ray menilai, sejak dilantik 16 Desember 2011, nampak betul kurangnya koordinasi antara Abraham Samad dengan pimpinan KPK lainnya. Terbukti pernyataan Abraham sering dibantah oleh pimpinan yang lain atau oleh Jurubicara KPK Johan Budi. Penyakit lainnya, pimpinan KPK terlihat ingin menonjolkan diri sendiri dan mengabaikan kolektivitas diantara mereka.
"Saran saya Abraham pulang kampung, introspeksi diri, apakah pemberantasan korupsi yang dia lakukan sudah baik atau tidak. Tidak usah mundur dari jabatan ketua KPK, tapi Abraham perlu merefleksikan diri apakah selama ini sudah jujur dalam memberantas korupsi," saran Ray. [dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: