Anas Urbaningrum Minta Oknum TNI Pelaku Kekerasan terhadap Wartawan Diberi Sanksi Berat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Selasa, 16 Oktober 2012, 19:40 WIB
Anas Urbaningrum Minta Oknum TNI Pelaku Kekerasan terhadap Wartawan Diberi Sanksi Berat
anas urbaningrum/ist
rmol news logo Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyesalkan tindakan kekerasan yang dilakukan oknum TNI AU kepada wartawan saat meliput jatuhnya pesawat Hawk 200 di Jalan Amal, Pasir Putih, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (16/10).

"Kekerasan kepada wartawan adalah tindakan antidemokrasi dan membelakangi kebebasan pers," kata Anas dalam pesan singkatnya yang diterima redaksi, sesaat lalu.

Untuk itu Anas meminta, insiden ini diinvestigasi dengan tuntas. Oknum Provost TNI pelaku kekerasan mesti diberikan sanksi yang tegas. Agar tidak terulang kembali pada masa yang akan datang.

Seperti diketahui, Didik, fotografer Riau Pos (JPNN Grup) mengalami aksi kekerasan oleh oknum Provost TNI AU di Pekanbaru Riau, saat mengambil foto jatuhnya pesawat tempur jenis Capung di dareah perumahan Pandau Permai, Kabupaten Kampar, Riau, yang tidak jauh dari Kota Pekanbaru, Selasa (16/10) sekitar pukul 10.00 WIB.

Seperti diberitakan JPNN, Didik mengaku lebih awal tiba di lokasi untuk mengambil gambar jatuhnya pesawat langsung dihampiri oleh sejumlah angota Provost TNI AU. Didik babak belur dipukuli dan kameranya dirampas.

Gambar pemukulan yang dilakukan oknum anggota TNI AU kepada Didik terekam video. Rekaman adegan pemukulan tersebut ditayangkan di kanal YouTube Riau Pos TV. Pria berbaju hijau yang menjadi korban pemukulan aparat tersebut adalah wartawan Riau Pos bernama Didik.

Adegan video berdurasi 3 menit 16 menit itu diawali dengan rekaman situasi di sekitar lokasi kecelakaan. Warga yang penasaran telah berdatangan dengan berjalan kaki maupun bersepeda motor sehingga menyebabkan jalanan macet.

Kemudian perekam video sempat mengabadikan pesawat yang jatuh dari samping maupun dari arah depan. Kobaran api dan asap masih tampak di badan pesawat yang menabrak pekarangan salah satu rumah.

Menjelang akhir rekaman, tampak mobil pemadam kebakaran. Dari arah yang sama, terlihat beberapa anggota TNI AU berbaju biru tua biru muda berlari ke arah seseorang berbaju hijau.

Oknum anggota TNI AU itu langsung menendang Didik. Sementara satu orang menendang dan menjatuhkan Didik, anggota TNI AU yang lain berteriak agar kamera yang dibawa Didik diambil.

"Ambil kameranya... ambil...," teriak seseorang yang terdengar dalam rekaman tersebut berkali-kali.

Didik pun tak berkutik dicekik oknum TNI AU, sementara anggota TNI yang lain berbaju oranye mengambil kameranya. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA