Peluang Dede Yusuf yang digadang-gadang Partai Demokrat sebagai calon gubernur Jawa Barat diperkirakan akan seperti Fauzi Bowo yang kalah dalam Pilgub DKI. Saat ini ada banyak orang di Partai Demokrat yang kecewa sehingga mesin partai yang diharapkan mampu mendongkrak suara dipastikan tidak akan berjalan lancar.
Begitu analisa pengamat politik dari Universitas Indonesia, Prof. Iberamsyah kepada wartawan di Jakarta, Selasa (16/10).
Menurut dia, seharusnya Dede Yusuf tetap bertahan di partai sebelumnya, Partai Amanat Nasional (PAN), dan tidak berpindah-pindah partai seperti sekarang ini.
Secara hukum memang tidak ada larangan bagi seseorang untuk pindah-pindah partai. Namun dari sisi etika berpolitik hal itu kurang baik.
Dengan pindah partai, orang akan mengukur dan memberikan penilaian negatif bahwa dia seorang yang haus dengan kekuasaan dan tidak punya loyalitas pada partai yang telah membesarkannya, apalagi loyalitas kepada rakyatnya.
"Di sinilah risiko orang-orang yang pindah partai," katanya. [dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: