Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Susaningtyas: Kopassus Lebih Siap Hadapi Perang Proxy

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Senin, 16 April 2018, 08:49 WIB
Susaningtyas: Kopassus Lebih Siap Hadapi Perang Proxy
Susaningtyas NH Kertopati/Net
rmol news logo . Perang proxy (asymetric warfare) merupakan perang model baru yang marak terjadi ketika era Perang Dingin. Perang yang tidak tampak ini kini dihadapi di hampir seluruh negara termasuk Indonesia.

Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas NH Kertopati dalam rangka memperingati HUT Kopassus ke 66 hari ini mengatakan, Korps Baret Merah lebih siap menghadapi perang proxy.

"Perang proxy yang kini menyebar di seluruh dunia juga harus menjadi pengetahuan yang dikuasai prajurit Kopassus," ujar Nuning biasa akrab disapa melalui pesan singkatnya, Senin (16/4).

Pasukan khusus yang dibentuk oleh Idjon Djanbi pada tahun 1952 ini memang dilengkapi dengan kemampuan khusus di bidang militer dan intelijen.

Sambung Nuning, seiring dengan pergeseran ancaman yang dihadapi pasukan khusus militer secara global, Kopassus perlahan tapi pasti bermetamorfosa menjadi pasukan khusus yang tetap memiliki ketangkasan dan kehebatan militer khusus juga operasi Sandi Yudha tetapi lebih humanis dan strategis.

"Kemampuan Intelijen Sandhi Yudha yang dimiliki sebagai kemampuan menghadapi perang modern dan asimetrik," tandas mantan Anggota Komisi I DPR tersebut. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA