Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Belasan Anggota MIT Berpencar Tanpa Komando

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 20 Juli 2016, 08:50 WIB
rmol news logo Tewasnya pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Santoso alias Abu Wardah, tidak menghentikan operasi Tim Tinombala.

Target operasi tim tidak sebatas melumpuhkan Santoso. Melainkan seluruh anggota MIT yang diduga masih berkeliaran di sekitar lokasi kontak senjata antara satgas dengan Santoso.

"Semua (anggota MIT) akan diburu. Masih ada belasan orang," ujar pengamat teroris, Al Chaidar, Rabu (20/7).

Menurut Al Chaidar, selain Santoso, masih ada dua terduga teroris lainnya yang termasuk ke dalam layer (lapisan) satu. Yaitu Mohammad Basri alias Bagong dan Ali Kalora.

Meski demikian, Al Chaidar meyakini jika dalam sistem organisasi teroris, biasanya tidak ada wasiat untuk menggantikan posisi pemimpin yang tertembak mati.

"Santoso tidak ada wasiat agar kepemimpinannya ada yang melanjutkan. Sistemnya gitu dalam organisasi teroris," papar Al Chaidar.

Sebelumnya, Santoso dan Mukhtar ditembak mati Pasukan Alfa 29 dari Raider 515 Kostrad. Pasukan tersebut bergabung dalam Satgas Operasi Tinombala di bawah kendali operasi (BKO) polisi.

Santoso, Mukhtar dan tiga anggota lainnya, sempat terlibat aksi tembak menembak dengan satgas di Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin (18/7) sore.

Santoso dan Mukhtar berhasil dilumpuhkan setelah tertembak mati petugas. Sedangkan, tiga terduga teroris lainnya, melarikan diri ke tengah belantara Poso.

Mabes Polri juga telah memastikan kedua terduga teroris yang tewas dalam baku tembak dengan Satgas Operasi Tinombala adalah Santoso dan Mukhtar.

Hal itu dipertegas oleh hasil identifikasi yang telah dilakukan Tim Disaster Victim Identification (DVI) di Rumah Sakit Bhayangkara, Palu, Sulawesi Tengah.

Mukhtar sendiri termasuk salah satu tangan kanan Santoso dari 12 anak buahnya yang menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO). Sama seperti anak buah Santoso lainnya, Mukhtar bertugas di bagian  perencanaan dan pelatihan teror.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA