Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Inilah Kronologi Jatuhnya Heli Bell 205 di Sleman Versi Kadispen AD

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 08 Juli 2016, 22:44 WIB
RMOL. Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispen AD) Brigjen Sabrar Fadilah menjelaskan kronologi jatuhnya Helikopter Bell 205 di dusun Kowang, Sleman, Yogyakarta.

Menurutnya, Heli tersebut tidak memiliki kerusakan dan layak terbang. Kata dia, pukul 15.00 WIB, Heli buatan Amerika tahun 1976 itu melaksanakan start engine pukul 15.00 WIB. Selanjutnya pukul 15.06 WIB, Heli tersebut take off dari Lanud Adi Sumarmo, Solo menuju Lanud Adi Sucipto, Yogyakarta dalam rangka persiapan kegiatan Bantuan Kegiatan Operasi (BKO) Kodam IV Diponegoro.

"Saat start engine dan take off tidak ada keluhan dari Pilot," ujarnya saat konferensi pers di Media Center TNI AD, Jakarta Pusat, Jumat (8/7).

Fadilah menerangkan, pukul 15.14 WIB, Heli terakhir kontak dengan tower dan sekitar pukul 15.16 WIB heli mengalami trouble dan dinyatakan hilang kontak di atas Dusun Kowang, Desa Tamanmartani, Sleman, Jawa Tengah.

"Heli jatuh menimpa rumah warga atas nama Bapak Heru, 55 tahun, pekerjaan buruh dan sebagian rumah Bapak Parno, 50 tahun, pekerjaan buruh. Pada saat kejadian rumah dalam keadaan kosong," sambung Fadilah.

Akibat kejadian tersebut, dua orang personil TNI yakni Letda Cpn Angga Juang dan Serda Yogi Riski Sirait dan satu orang sipil yakni Fransiska Agustin meninggal dunia. Kemudian tiga personil TNI yakni Kapten Cpn Titus Sinaga, Seka Rohmat dan Kopda Sukoco mengalami luka berat.

"Korban yang gugur dikirim ke Rumah Sakit Bayangkara, Yogyakarta. Sementara korban luka berat diefakuasi di RS. Harjo Lukito, Yogyakarta," ujar Fadlilah.

Terkait adanya korban sipil yang menjadi korban, Fadilah menjelaskan hal tersebut masih diinvestigasi. Menurutnya, warga sipil bisa saja ikut naik pesawat militer tergantung kepentingan keikutsertaan warga sipil tersebut. Seperti, awak media yang ikut dalam helikopter militer saat bencana kebakaran hutan kemarin. Meski demikian, Fadilah minta kepada masyarakat agar menunggu hasil dari tim investigasi.

"Tidak kakulah, kan anda-anda (wartawan) ada yang pernah naik heli kan, sejauh kepentingannya apa. Tapi untuk Fransiska kita sedang selidiki. Alasannya masih di cek. Beri waktu untuk tim investigasi," pungkasnya. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA