"Mereka (terorisme) masih tersebar di mana-mana, tetapi arahnya menekan masyarakat,†ujar Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, sebelum rapat terbatas kabinet di kantor Presiden, Jakarta, Jumat pagi (7/3).
Menurut dia, aparat penegak hukum harus mengantisipasi agar rakyat bisa memilih wakil rakyat sesuai dengan keinginan mereka. Kepala BIN juga tegaskan, intimidasi berbentuk apapun harus ditekan serendah mungkin dan ditiadakan.
Ia menyebutkan, pergerakan teroris tersebar di mana-mana dan arahnya menekan masyarakat agar mereka ragu dalam menentukan pilihan. Namun, dia tegaskan pula bahwa aparat keamanan masih dalam batas kemampuan untuk mengendalikannya.
Potensi adanya intimidasi kepada pemilih sebelum ini telah disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam “Isu Terkini†yang dimuat di kanal Susilo Bambang Yudhoyo Youtube, Selasa (4/3) , Presiden SBY meminta gubernur, bupati, walikota untuk menghindari tindakan intimidasi dalam Pemilu 2014.
"Masyarakat yang merasa dipaksa atau diintimidasi, sampaikan kepada pemerintah, kepada Bawaslu. Bisa juga kepada media massa. Kita ingin ada transparansi dan tidak ada penyimpangan apapun," tegas Presiden SBY.
[ald]
BERITA TERKAIT: