Satu pesawat CN235 ini yang pertama diserahkan dari tiga unit yang dipesan oleh Kemenhan dengan nilai kontrak 80 juta Dolar AS. Kontrak jual beli ini ditandatangani pada Desember 2009 lalu.
Direktur Utama PT DI Budi Santoso mengklaim, CN 235 Patmar sebagai pesawat patroli kelas medium yang sangat cocok dan unggul untuk mengemban misi patroli maritim karena mampu mengawasi dan menjaga laut yang luas.
"Karena kemampuan tersebut, Korea dan Turki juga menggunakan CN 235 untuk melindungi laut di kedua negara tersebut," ujarnya.
CN 235 Patmar ini, sebut Budi lagi, dilengkapi sepasang engine CT7-9C yang masing-masing berkekuatan 1750 daya kuda. Selain itu juga dilengkapi peralatan canggih di dalamnya seperti search radar, IFF Transponder, Tactical Navigation, Tactical Computer System, dan Bubble Window.
"Pesawat untuk TNI AL ini sudah menerapkan teknologi aerodinamika yang baru dengan memasang unit wing let di kiri dan kanan ujung luar sayap yang berguna untuk meningkatkan stabilitas dan kemantapan saat terbang," katanya.
[wid]
BERITA TERKAIT: