Informasi yang dihimpun
Rakyat Merdeka Online, dua kapal ini menghabiskan total biaya masing-masing sebesar Rp 58 miliar yang pengerjaannya dilakukan di dalam negeri. Kapal diberi nama Kamla 4801 (Bintang Laut) dan Kamla 4802 (Singa Laut).
Kapal yang memiliki ukuran panjang 48 meter, danat berbahan aluminium aloy tersebut, merupakan kapal induk yang memiliki berbagai fungsi sebagai kapal pengumpul informasi dan komunikasi modern yang terintegrasi ke seluruh radar milik Bakorkamla mulai dari Sabang hingga Merauke.
Kapal mampu melaju dengan kecepatan maksimal 200 mil laut atau 370 km, dengan mesin mampu menggerakan kapal hingga 25 Knot perjam. Kedua kapal ini juga dilengkapi teknologi untuk mengatasi cuaca ekstrim di tengah laut.
Kalau tidak ada aral melintang, pengoperasian pertama kapal akan diresmikan Selasa (3/9) besok di Pangkalan Armada Laut Bakorkamla di Jembatan 3, Barelang, Batam, Kepri. Peresmian kapal sedianya dilakukan Menkopolhukam Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto selaku Ketua Bakorkamla. Tapi karena Djoko Suyanto sedang tugas mendampingi Presiden SBY ke Rusia, maka peresmian akan dilakukan oleh Kalakhar Bakorkamla, Laksamana Madya Bambang Suwarno. Peresmian juga akan dihadiri 12 stakeholder di bawah payung Bakorkamla.
Bintang Laut dan Singa Laut rencananya akan digunakan dalam pengamanan laut Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Bali, Oktober 2013.
[wid]