Bagaimana tidak, pembalap asal Spanyol itu cuma pernah meraih 3 kali memenangkan seri balapan sepanjang musim 2024. Bandingkan dengan Francesco 'Pecco' Bagnaia yang mampu meraih 11 kemenangan tapi hanya bisa pasrah cuma jadi runner-up.
Hingga seri pamungkas di Barcelona, Minggu 17 November 2024, total poin yang dikoleksi Martin berselisih 10 angka dengan Pecco. Padahal, secara jumlah kemenangan balapan jauh lebih unggul Pecco.
Ducati Lenovo Team Manager, Davide Tardozzi, membeberkan faktor utama Jorge Martin bisa jadi juara dunia MotoGP 2024 meski hanya memenangkan 3 balapan. Martin tampil lebih konsisten selama melakoni balapan tahun ini.
Martin lebih sedikit gagal finis dibanding Bagnaia. Dia mampu meraih podium lebih sering dibanding Pecco, meski bukan podium pertama.
"Jorge pantas mendapatkan gelar ini karena ia cepat dan jelas meraih lebih banyak podium. Jadi pada akhirnya ia lebih baik mengelola balapan dan ia akhirnya menjadi juara," jelas Tardozzi dalam wawancara dengan
MotoGP.com yang dikutip Senin, 18 November 2024.
Sementara Pecco justru lebih banyak mengalami gagal finis dibanding Martin. Total, dia 8 kali gagal menyentuh garis finis, 5 kali di balapan utama dan 3 kali Sprint Race.
Sedangkan Martin hanya 4 kali gagal finis di Sprint Race maupun balapan utama.
"Sayangnya ia membuat beberapa kesalahan. Delapan kali tanpa poin (gagal finis), itulah alasan mengapa ia tidak memenangkan kejuaraan. Delapan tanpa poin versus tiga untuk Martin. Namun pada akhirnya, saya pikir ia menyandang nomor satu selama dua tahun karena ia pantas mendapatkannya, karena ia seorang juara. Dan saya yakin ia akan berjuang untuk kejuaraan tahun depan juga," tutup Tardozzi.
BERITA TERKAIT: