Demikian hasil lomba MotoGP Aragon yang berlangsung hari Minggu (25/9/2016) petang WIB. Bagi Marquez, itulah kemenangan dia yang keempat di musim ini, sekaligus menÂgukuhkan posisinya sebagai pemimpin klasemen sementara dengan nilai 248.
Lorenzo yang finis sebagai
runner-up, memangkas selisih poinnya dengan Rossi menjadi 14. Sedangkan Rossi, yang beÂlum pernah juara di Aragon, harus puas di tempat ketiga. Kini tertinggal 52 angka dari Marquez di posisi kedua klasemen.
Marquez hanya satu tikungan memimpin lomba saat start, karena tempatnya segera diamÂbil Lorenzo. Di tikungan kedua mereka berpacu dalam jarak sanÂgat rapat, sedikit bersentuhan.
Di situlah Vinales mengambil momen dan menyalip keduanya dari sudut dalam. Ia berhasil mengamankan posisinya itu sampai lap pertama rampung, diikuti Marquez, Lorenzo, Rossi, dan Andrea Dovizioso.
Di akhir lap kedua giliran Marquez yang berhasil mengalahkan Vinales. Namun di lap berikutnya ia melebar dan langsung tercecer di posisi keÂempat, sedangkan Vinales kembali memimpin.
Rossi mulai beraksi di lap keÂempat dengan menyalip Lorenzo untuk langsung menguntit Vinales. Tiga lap berikutnya
The Doctor bahkan berhasil menÂgalahkan Vinales di tikungan dan merebut posisi terdepan.
Adu balap mulai lebih sengit menjelang paruh pertama lomÂba. Di lap kesembilan Vinales berturut-turut disusul Marquez lalu Lorenzo. Itu berarti
"trio" Rossi, Marquez, dan Lorenzo, mulai "berbaris".
Marquez mendapatkan keceÂpatan yang sangat bagus karena terus merapatkan jaraknya denÂgan Rossi, dari 0,5 menjadi 0,3 detik di lap ke-10. Dan akhirnya, di akhir lap 11, ia berhasil menyÂalip Rossi saat agak mengambil sisi luar tikungan.
Saat mengalahkan Rossi, Marquez tampak mengangkat sedikit roda depannya. Sementara itu Lorenzo masih sibuk mengatasi Vinales yang belum menyerah unÂtuk kembali merangsek ke depan.
Menurut Marquez kemenangan tak terlepas dari cuaca dan temperaÂtur yang ideal untuk motornya. Oleh karena itu dia bisa mendapatkan hasil bagus. "Di sesi kualifikasi, saya merasa sangat nyaman pada putaran pertama saya, karena saat itulah bannya punya potensi makÂsimal," ujarnya. ***
BERITA TERKAIT: