Dalam kesempatan itu, Menpora mengatakan, peresmian ini bukti komitmen RSON bahwa pengadaan alat-alat kesehatan dilakukan mereka secara transparan.
"Semoga Menpan RB segera memberi kepastian status RSON," ucap Menpora.
Menurut Menpora, RSON hadir untuk memberi harapan pada atlet saat terjadi cedera.
"Keberadaan RSON sangat penting," tambah politisi PKB yang akrab disapa Cak Imam itu di sela peresmian.
Sekitar 15 alat kesehatan baru diresmikan penggunaannya. Antara lain empat alat fisioterapi, BMD (alat pemeriksaan kepadatan tulang dan komposisi lemak tubuh), C- Arm untuk pencitraan tulang di kamar operasi, USG 3 D memeriksa antar lain kondisi otot atlet, CPET (alat untuk memeriksa VO2 MAX dan Spirometri), Pedoscan (alat untuk memeriksa bentuk telapak kaki), infus pump, syringe pump, C- Arm (alat pemeriksaan dengan fluroscopy saat operasi), alat kultur mikrobiologi dan alat untuk pemeriksaan kimia darah ( kimia analyzer).
Dengan tersedianya alat kesehatan baru ini, diharapkan RSON dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatannya untuk atlet dan masyarakat umum. Menpora juga menyampaikan harapan agar Satlak PRIMA dapat memeriksakan kondisi atlet ke RSON.
"Keterlibatan dokter dan psikolog akan sangat membantu meningkatkan prestasi olahraga para atlet, hal ini harus jadi perhatian kita bersama ke depannya," ujarnya.
Menpora mengingatkan agar atlet harus mendapat pelayanan kesehatan khusus saat mengalami cedera atau sakit. Untuk itu, akan dikeluarkan regulasi baru agar mengirimkan atlet yang cedera dan berobat ke RSON.
Setelah menghadiri peresmian alat kesehatan, Menpora RI bersama Direktur RSON,
Dr.dr.
Basuki Supartono, melakukan pengecekan dan melihat langsung alat-alat kesehatan yang ada di RSON. Salah satunya Bone Mineral Densitometry (alat untuk mengecek kepadatan tulang).
[wid]
BERITA TERKAIT: