Namun, ketika ditanya soal kasus yang mencoreng program unggulan pemerintah itu, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, justru memilih irit bicara. Ia melempar urusan sepenuhnya ke pemerintah pusat.
"Tanyakan pemerintah pusat. Terima kasih," ucap Pramono singkat di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 1 Oktober.
Peristiwa bermula ketika pihak sekolah membagikan paket MBG berisi mi goreng, telur goreng, tahu, capcay, dan buah stroberi. Beberapa siswa mencium aroma tak sedap dari mi tersebut. Pihak sekolah pun segera meminta murid berhenti makan. Sayangnya, sebagian sudah lebih dulu menyantap hidangan itu.
Plt Kepala SDN Gedong 01, Kurnia Sari, mengaku pihak sekolah langsung menghentikan sementara distribusi MBG.
"Untuk sementara kami stop sampai keluar hasilnya (pemeriksaan makanan)," kata Kurnia.
Ia menjelaskan, siswa yang keracunan sempat ditangani medis karena mengalami gejala muntah dan pusing. Pihak sekolah kini menunggu hasil pemeriksaan dari puskesmas setempat untuk memastikan penyebab keracunan.
"Kami juga ikut prihatin, mudah-mudahan segera ada kejelasan penyebabnya agar tidak terulang lagi," ujarnya.
Kasus keracunan di SDN Gedong ini menambah daftar panjang insiden serupa dalam pelaksanaan program MBG di sejumlah daerah. Meski program ini digadang-gadang sebagai tonggak perbaikan gizi generasi muda, tata kelolanya kini kembali disorot karena berulang kali memunculkan korban.
BERITA TERKAIT: