Kepala Sekolah SMP Negeri Satu Atap Gemarang, Bambang Sugiarto, mengatakan, penyebab minimnya calon siswa antara lain letak geografis sekolah di pelosok, dengan jarak tempuh cukup jauh.
“Sebagian besar pendaftar lebih memilih SMPN 1 Gemarang, SMPN 2 Gemarang, dan MTs,” kata Bambang, seperti dikutip dari
Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (2/7).
DIakui, pihaknya mengalami kendala saat PPDB dilakukan online. Jaringan selalu mengalami masalah, hingga kurangnya pengetahuan teknologi dari orang tua maupun wali murid.
“Calon peserta didik yang berminat mendaftar di SMPN Satu Atap terpaksa harus datang ke sekolah, minta bantuan didaftarkan. Apalagi jalur zonasi, kami kesulitan, karena tidak punya zona penyangga,” tambahnya.
Hal sama juga dialami tahun lalu, SMPN Satu Atap hanya mendapat 4 murid. Namun seiring berjalannya waktu, ada tambahan murid melalui mutasi dari sekolah lain.
“Kami tetap berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan, dengan tetap menerapkan mutu belajar sesuai standar pendidikan, dan meningkatkan kedisiplinan tenaga pendidik dalam kegiatan belajar mengajar di kelas,” ucapnya.
Dia berharap siswa yang mendaftar bisa meningkatkan prestasi serta mengangkat popularitas SMP Negeri Satu Atap Gemarang.
BERITA TERKAIT: