Ketua PP GP Ansor, Addin Jauharuddin mengatakan, bahwa organisasi NU ke depan akan dihadapkan pada wajah modernisasi, digitalisasi, dan otomasi yang tidak bisa dihindari.
Oleh karena itu, NU perlu memiliki database lengkap jemaahnya, dengan backbone digital dan menjadi bagian dalam rantai pasok global.
"Misalnya memiliki platform marketplace, edutech dan Learning Management System (LMS) yang mampu memfasilitasi jutaan santri mengaji kepada para kiai besar, ilmuan, teknolog dan enterpreneur dengan mudah dan murah," kata Addin dalam keterangannya, Selasa (1/2).
Selain itu, Addin juga menyebut ke depan NU harus memberikan ruang yang besar kepada generasi milenial Gen Z untuk mengembangkan cara cara baru, terlibat aktif dalam industri kreatif, fashion, grafik desiner, IT Spesialis programmer, hingga IT security expert.
"Maka dari itu diperlukan para inkubator inovator, dan perlu memiliki venture capital sendiri yang kuat dengan membangun dana abadi yang nantinya punya sovereign wealth fund untuk program unggulan dan inovatif," tutur Addin.
Hal itu semua, kata dia, diyakini bisa memperkokoh kemandirian NU, terutama untuk terlibat aktif dalam mengembangkan green economy, digital economy dan pengembangan UMKM.
Lebih lanjut, Addin mengapresiasi atas pesan presiden agar aktivis muda NU Terlibat banyak dalam forum forum internasional, untuk mengembangkan toleransi dan membangun perdamaian global.
"Di samping mulai mengembangkan pendirian masjid, RS, dan mengirimkan para muballigh moderat ke luar negeri," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: