Wakil Sekretaris Eksternal DPD PDIP Jabar, Bedi Budiman mengatakan, temuan survei itu memang telah teruji dengan raihan 4 daerah saat di Pilkada Jabar beberapa waktu lalu. Terlebih, pada tahun 1999 PDIP berhasil memperoleh angka tertinggi.
"Jadi ini adalah sebuah alat ukur konsolidasi PDIP cocok dengan bukti kita merebut 4 kepala daerah," kata Bedi di Kota Bandung seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLJabar, Senin (31/1).
Saat disinggung mengenai persoalan yang terjadi atas pernyataan Anggota Fraksi DPR RI, Arteria Dahlan yang menimbulkan gelojak di masyarakat Jabar, Bedi mengungkapkan, hal tersebut telah berlalu karena ditangani dengan cepat.
"Badai telah berlalu karena memang penanganannya cepat, maupun pegiat seni budaya sudah melihat yang bersangkutan telah meminta maaf. Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar serta Paguyuban Pasundan pun sudah memaafkan," ungkapnya.
Bedi menegaskan, perasaan yang dialami masyarakat Sunda pun dirasakan oleh para pengurus DPD PDIP Jabar. Pasalnya, sebanyak 90 persen pengurus dan pemilih merupakan masyarakat Sunda.
Atas dasar itulah, DPD PDIP Jabar selalu aktif di berbagai kegiatan Kesundaan. Bahkan, Leuweung Padjadjaran pun merupakan program besar PDIP sehingga hal itu menjadi bukti kepedulian ekosistem terutama sungai.
"Jangankan entitas Sunda yang besar, minoritas pasti dibela sepanjang itu dalam koridor Kebhinekan. Apakah itu minoritas agama atau pun suku, kami mengedepankan itu," lanjutnya.
Dengan demikian, ia menyakini publik akan mengingat memori tersebut. Sebab, rekam jejak PDIP yang selalu membela keragaman.
"Jadi setiap arah yang berupaya untuk mengkapitalisasi seperti Sunda tanpa PDIP, saya kira akan terbantahkan," tutupnya.
BERITA TERKAIT: