Demikian pendapat pengamat politik dari Universitas 17 Agustus 45 (Untag) Fernando Ersento Maraden Sitorus kepada wartawan di Jakarta, Rabu (1/12).
Oleh karenanya, kata dia, perlu dilakukan pembinaan secara berkala terhadap para anggota TNI dan anggota Polri pada tingkat Tamtama maupun Bintara agar bisa terdeteksi secara dini terhadap anggota yang perlu pembinaan khusus.
"Sangat disayangkan masih saja terjadi bentrok antara oknum TNI dan Polri maupun antara oknum TNI dengan TNI yang merupakan sama-sama alat negara yang seharusnya bertugas menjaga pertahanan dan keamanan di seluruh wilayah Indonesia," kata Fernando.
Direktur Rumah Politik (RoI) Indonesia ini menuturkan, Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI yang baru saja dilantik sedang diuji kemampuannya untuk mengambil tindakan dan keputusan yang tepat. Bentrokan antara matra ini juga merupakan test kepemimpinan Jenderal Andika yang juga merupakan kandidat Capres pilihan di 2024.
Fernando meminta agar seluruh anggota TNI dan anggota Polri untuk tidak lagi memiliki jiwa korsa hanya untuk kesatuan atau institusinya saja tetapi harus menanamkan jiwa korsa dalam kesatuan Indonesia.
"Jangan sampai terjadi lagi ada oknum anggota TNI maupun oknum anggota Polri yang mengganggu stabilitas keamanan yang seharusnya mereka jaga," jelasnya.
BERITA TERKAIT: