Sebaliknya, kasus Covid-19 di Ibukota justru kembali menembus baru dengan penambahan kasus hampir tembus 3000 atau tepatnya sebanyak 2.959 kasus.
Terkait hal ini, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memberikan penjelasan.
"Total penambahan kasus positif sebanyak 2.959 kasus, lantaran terdapat akumulasi data sebanyak 755 kasus dari 2 Laboratorium Swasta dan 1 Laboratorium RS BUMN, 7 hari terakhir yang baru dilaporkan," ungkap Dwi, Jumat (8/1).
Lebih lanjut, Dwi menjelaskan distribusi kasusnya pada hari ini, yaitu Jakarta Timur sebanyak 625 kasus, Jakarta Selatan sebanyak 548 kasus, Jakarta Barat sebanyak 436 kasus, Jakarta Utara sebanyak 356 kasus.
Selanjutnya Jakarta Pusat sebanyak 245 kasus, Kepulauan Seribu sebanyak 9 kasus, serta terdaftar beralamat di luar DKI Jakarta sebanyak 268 kasus (9 persen) dan alamat tidak dilaporkan sebanyak 472 kasus (16 persen).
Selain itu, 44 Kecamatan di DKI Jakarta turut mengalami penambahan kasus. Terbanyak ada di Kebayoran Lama dengan 127 kasus baru dan Cipayung dengan 100 kasus baru.
Paling sedikit Kepulauan Seribu Selatan dengan 2 kasus baru.
Sebanyak 75 persen kasus positif ditemukan di fasilitas kesehatan dan laboratorium yang mana warga datang ke fasilitas kesehatan, sedangkan 25 persen adalah hasil contact tracing Puskesmas.
"Dari kasus positif yang ditemukan hari ini, sebanyak 51 persen adalah tanpa gejala dan 49 persen bergejala," jelas Dwi.
Sementara itu, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 200.658 kasus.
Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 179.562 dengan tingkat kesembuhan 89,5 persen.
Data kasus kematian total 3.463 orang dinyatakan meninggal dunia. Tingkat kematian berada di angka 1,7 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,9 persen.
BERITA TERKAIT: