Berdasarkan data Kemenkes persentase kasus Covid-19 di Gorontalo tinggal 1,2 persen.
Data itu jauh dari urutan kedua yang ditempati Jawa Timur dengan 4,03 persen. Selanjutnya ada Provinsi Kalimantan Selatan 4,43 persen, Bali 5,13 persen dan Sulawesi Selatan 6,94 persen.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie berharap, terkendalinya penyebaran Covid-19 di Gorontalo juga dibarengi dengan tingkat kesadaran warga mematuhi protokol kesehatan.
Sebab menurutnya, penurunan kasus ini tidak menjamin penyebaran Covid-19 terhenti.
“Selama belum ada vaksinnya maka Covid-19 tidak benar benar hilang. Bisa jadi ke depan akan ada lonjakan, kita tidak tahu. Terpenting masyarakat secara sadar tetap mematuhi protokol kesehatan di segala aktivitas, terutama menyangkut penggunaan masker,†ucap Rusli dalam keterangan yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (9/11).
Rusli juga menjelaskan, komitmen dan sinergitas antara pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, instansi vertikal serta Forkopimda menjadi kunci dalam menangani wabah virus asal Kota Wuhan, China itu.
Menurutnya dukungan Kapolda Gorontalo, Danrem 133 Nani Wartabone, Kajati dan semua pihak sangat membantu. Terutama untuk mensosialisasikan dan meningkatkan kesadaran masyarakat.
“Usaha saya kira sudah maksimal, semua pihak ikut terlibat. Bahkan kita sudah mengeluarkan Perda Penegakan Protokol Kesehatan. Semua kembali kepada masyarakat untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan baik di kantor, tempat makan, perbankan, di pasar dan sebagainya,†imbuh Gubernur dua periode itu.
Rusli berkomitmen kuat untuk memerangi Covid-19 di daerahnya. Bahkan, sejak awal pandemi atau tepatnya pada April 2020, Rusli menghibahkan gaji setiap bulannyauntuk membiayai penanganan Covid-19.
Adapun data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menyebut tingkat kasus aktif Covid-19 pada 5 November sebanyak 1,2 persen dengan tingkat kesembuhan 96 persen dan kematian 2,7 persen.
Jika berdasarkan target testing yang ditetap oleh WHO 1 per 1000 penduduk, maka jumlah testing dilakukan di Gorontalo adalah sebanyak 1031 specimen dengan jumlah positif 38 kasus atau 3.6 persen.
BERITA TERKAIT: