Ujungnya, massa aksi memaksa masuk ke Gedung Universitas Islam Bandung (Unisba) untuk dijadikan tempat evakuasi.
Seusai mendapatkan informasi gedung Unisba dijadikan tempat evakuasi massa aksi, Wakil Rektor III Unisba, Asep Ramdan Hidayat menjelaskan, pihaknya tidak mengizinkan masuk ke kampus dengan alasan protokol kesehatan Covid-19.
Peristiwa demonstrasi yang berlangsung hingga malam hari, pada dasarnya kampus tidak mengizinkan akan tetapi massa memaksa masuk ke wilayah kampus.
"Pak rektor tidak mengizinkan masuk ke kampus, karena ini persoalan adalah protokol kesehatan," jelas Asep, Kamis (8/10) seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLJabar.
Menurutnya, pihak Unisba tidak akan memberikan fasilitas ruangan, dikarenakan bahaya pandemi virus corona baru (Covid-19). Esok hari wilayah gedung akan disterilkan kembali dengan cairan disinfektan guna mencegah sebaran Covid-19.
"Tidak difasilitasi oleh kampus, baik ruangan atau yang lainnya mengingat ini kita harus tetap jaga protokol kesehatan dari Covid-19," tuturnya.
Ia menjelaskan, massa aksi yang masuk ke wilayah gedung hanya bertujuan meminta air untuk cuci muka karena pedihnya gas air mata.
"Adapun berkaitan dengan demo itu memang mereka memaksa masuk kampus hanya untuk meminta air," jelasnya.
Sebelumnya, ribuan massa yang menggelar aksi untuk menolak UU Ciptaker di depan gedung DPRD Jabar terpaksa dibubarkan oleh petugas keamanan.
Pasalnya, kondisi di lapangan sudah tidak kondusif dan semakin tidak terkontrol.
BERITA TERKAIT: