Penegasan itu sebagaimana disampaikan Jurubicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dalam jumpa pers di Gedung Garaha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jalan Pramuka No. 38, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (17/3).
Dari total itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini mengatakan, penyebaran terbanyak berada di Provinsi DKI Jakarta.
"Dari 172 ini memang yang terbanyak di DKI," ujar Achmad Yurianto.
Adapun alasan mengapa DKI Jakarta menjadi daerah yang memiliki kasus terbanyak, dipaparkan Achmad Yurianto, dikarenakan menjadi pusat aktivitas banyak manusia, baik yang datang dari wilayah Jabodetabek, maupun wilayah Jawa dan luar Jawa.
"Kita memaklumi pintu masuk gerbang negara di DKI begitu besar, dan mobilitas penduduknya juga sangat tinggi, sehingga kontak antara warga cukup besar," ujar Achmad Yurianto.
Dengan demikian, pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, akan terus melakukan
tracing (pelacakan) terhadap kasus-kasus yang sudah ditemukan.
"Ini (172 kasus yang sudah ditemukan) adalah bentuk dari
tracing yang dilakukan Dinas Kesehatan DKI dibantu unsur kepolisian dan pemerintah setempat," dia menambahkan.
BERITA TERKAIT: