Ketua
Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Serang, TB Urip Henus
mengatakan, RAPBD terjadi defisit karena memang Pemkot banyak kebutuhan
tapi hanya punya uang sedikit.
"Jadi gimana, terpaksa kami
ngambil langkah defisit tadi. Dengan defisit ini mudah-mudahan semua
yang diinginkan bisa berjalan dengan baik," kata Urip seperti dilansir
dari
Kantor Berita RMOLBanten, Selasa (3/12).
Urip menambahkan, defisit ini terjadi karena pendapatan asli daerah (PAD) Serang masih kecil.
"Tuntutan banyak sana-sini, kita bagi-bagi," imbuhnya.
Untuk
menutupi defisit tersebut lanjut, Urip, nanti akan ada penghematan dan
efisiensi dari dinas misal dinas minta anggaran Rp 5 miliar pasti akan
ada sisa anggaran.
"Nah sisa anggaran itu kita kumpulkan dan
dimungkinkan bisa terbayar walau tidak full 100 persen kita pasti bisa
bayar," paparnya.
Pria yang menjabat sebagai Sekda Kota Serang
ini menuturkan, akan ada penekanan pada peningkatan PAD Kota Serang,
berhasil atau tidak yang penting sudah berusaha.
"Kalau ini berhasil bisa nutup defisit tadi," harapnya.
Terkait
dengan belanja tidak langsung yang masih mendominasi, kata Urip, pada
dasarnya sama saja pihaknya sudah melakukan sesuai dengan ketentuan baik
belanja tidak langsung atau belanja langsung.
"Jadi kita sudah
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Setiap tahun kita sudah maksimal
bentuk penghasilan, kita tekan dan kita gak main-main. Setiap tahun
sebetulnya naik, cuma angkanya belum signifikan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: