Aktifitas ini dipergoki oleh masyarakat Pulau Sebesi. Saat itu, ada kapal penyedot pasir beroperasi di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu malam (23/11).
Dilansir dari
Kantor Berita RMOLLampung, Minggu (24/11), warga Pulau Sebesi bernama Taufik dan warga lainnya melihat kapal penyedot pasir beroperasi pada malam hari.
Kapal penyedot pasir itu diidentifikasi sebagai Kapal Motor (KM) Mehad 1 dan tongkang bernama TSHD Mekar 501 beroperasi berada pada jarak 2,5 mil dari bibir pantai .
Taufik menambahkan, warga dan LSM melihat kapal KM Mehad1 dalam keadaan menyala. Kondisi ini menguatkan dugaan jika kapal itu sedang melakukan penyedotan pasir hitam di sekitar GAK.
Sebelumnya, kapal penyedot pasir milik PT Lautan Indah Persada (LIP) tersebut telah ditolak mentah-mentah oleh warga dan juga ditentang oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Nelayan dan masyarakat adat menolak penyedotan pasir hitam khawatir khawatir terjadi lagi tsunami seperti 22 Desember 2018.