Hal ini diungkapkan salah satu anggota FPI, Habib Novel Bamukmin. Novel mengaku rindu dengan kehadiran Rizieq.
"Sudah pasti saya rindu beliau. Begitu juga sebagian besar umat Islam di Indonesia pasti rindu beliau," kata Novel kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (13/11).
Sementara itu, Ketua Divisi Hukum Persaudaraan Alumni 212, Damai Hari Lubis juga mengaku rindu berat dengan sosok Rizieq.
"Kita rindu sekali dengan imam besar kita. Kami sangat rindu, rindu setengah mati," kata Hari Lubis.
Hari menambahkan, meski rindu, jemaah masih bisa berkomunikasi dengan Habib Rizieq.
"Masih bisa telekonfrensi, satu arah dari beliau untuk jemaah. Biasanya langsung video, rekaman atau teks. Selama ini kita seperti itu," kata Hari Lubis.
Lebih lanjut Hari menuturkan, selama ini tidak ada yang lancang menghubungi Habib Rizieq secara langsung.
"
Gak ada yang bisa
video call, telepon,
gak bisa bicara secara langsung lewat
WhatsApp," tutupnya.
Untuk diketahui, sudah lebih dari dua tahun Habib Rizieq tinggal di Arab Saudi. Rizieq berangkat ke Arab oada 27 Februari 2017. Saat itu, dia pamit untuk berangkat umrah.
Beberapa hari yang lalu, melalui videonya, Habib Rizieq membeberkan surat pencekalan dari pihak pemerintah Indonesia kepada pemerintah Arab Saudi. Dia tidak bisa pulang ke tanah air bukan karena
over stay atau masalah administrasi serta hukum yang menjeratnya melainkan ada pencekalan.
BERITA TERKAIT: