Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Data WhatsApp Kepala BPS Tangsel Diretas Dan Dipakai Buat Menipu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Selasa, 08 Oktober 2019, 03:11 WIB
Data <i>WhatsApp</i> Kepala BPS Tangsel Diretas Dan Dipakai Buat Menipu
Ilustrasi/Net
rmol news logo Para hacker mulai canggih dalam meretas alat elektronik. Tidak hanya situs website, peretasan juga sudah menjalar ke WhatsApp (WA).
HUT 79 RI

Setidaknya peretasan itu telah dialami oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Tangsel, Ahmad Widiyanto.

Ahmad menjadi korban peretas atau hacker yang memasang foto Ahmad dalam profile picture di WA. Dalam pesannya, peretas ini meminta transfer sejumlah uang kepada sejumlah nomor yang diretas dari data kontak WA milik Ahmad.

Salah satu korban yang mendapat pesan dari peretas adalah wartawan dari Tribun Jakarta, Jais Rahman Tohir.

"Ass wr wb, lagi dimana," begitu peretas mengawali pesannya.

Selang satu menit berselang, pelaku peretas kembali mengirimkan pesan untuk meminta tolong.

"Bisa minta tolong. Bisa kirim dana dulu di kluarga bentar sore saya ganti soalnya m-banking saya lagi eror," tulisnya kembali seperti diberitakan RMOL Banten.

Jais yang merasa aneh, kemudian memancing pelaku untuk menanyakan jumlah besaran yang harus di transfer.

"5 juta klw bisa. Rek: 703815068500 a/n Asep Sutisna Bank CIMB Niaga kode bank 002. Maaf suda merepot kan," tulisnya.

Jais kemudian mengkonfirmasi langsung ke Kepala BPS Tangsel, Ahmad Widiyanto yang asli. Ahmad lalu memastikan bahwa nomor tersebut bukan nomor sebenarnya.

"Saya engga tau, yang jelas itu bukan nomor saya, tapi ngambil foto profil saya. Kemudian dia bisa mengakses phonebook yang ada di HP, jadi yang meminta uang mengatasnamakan saya. Itu bukan asli nomor saya, dia pakai nomor lain, tapi mengatasnamakan saya," ujar Ahmad, Senin (7/10).

Sampai berita ini diturunkan, Ahmad belum mendapatkan laporan apakah sudah ada yang melakukan transfer atau belum. Ia pun, belum melapor ke pihak kepolisian.

"Dia ini meminta sejumlah uang sebanyak Rp 5 juta dan akan diganti, kalau yang udah tau nomor saya pasti tau itu bukan saya. Kalau yang memang belum tau pasti dikerjain, tapi sampai sekarang saya belum dapat laporan sudah ada yang kena atau belum. Saya belum sempat lapor polisi," ungkapnya.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA