Demikian disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, sesaat lalu (Rabu, 26/12).
"Longsoran vulkanik menyebabkan tsunami itu cara Tuhan dan alam ingatkan kita semua tentang bagaimana seharusnya kita menghadapi kemungkinan tsunami yang lebih besar di tempat yang sama dengan mekanisme berbeda. Paling tidak seperti 1883, atau yang memisahkah Jawa dan Sumatra tahun 516," tambah Andi.
Selain itu, Andi juga mengingatkan musibah tsunami Aceh 2004 yang mengejutkan semua pihak, karena pengetahuan tentang gempa tua dan tsunami yang hilang. Akibatnya korban mencapai ratusan ribu, peradaban sempat terancam.
"Dari situ kita belajar dan cepat bangkit. Memori kita terhadap masa lalu harus selalu disegarkan," ujar Andi
Andi pun meminta semua pihak untuk bersatu dalam menangani bencana yang melanda Indonesia akhir-akhir ini.
"Politik bisa merenggangkan hubungan antar manusia --bahkan antar saudara--. Tetapi bencana tidak ada alasan untuk tidak bersatu. Sejarah dalam kitab suci, perbedaan pendapat menghadapi bencana menyebabkan kepunahan, terutama yang katastrofi sifatnya," demikian Andi.
[jto]