Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menerangkan, selama tiga bulan terakhir sejak Juni 2018, Gunung Anak Krakatau hampir setiap hari meletus.
"Erupsi bukan yang terbesar," ujar Sutopo dalam penjelasannya, Senin (24/12).
Ia mencatat, erupsi lebih besar Gunung Anak Krakatau terjadi periode Oktober-November 2018.
"Gunung Anak Krakatau masih dalam tahap pertumbuhan. Tubuhnya tambah tinggi 4-6 meter per tahun," jelasnya.
Dengan status level dua ini, tambah Sutopo, Badan Geologi merekomendasikan radius bahaya berada pada 2 kilometer dari puncak gunung atau kawah.
[wid]