Mahasiswa Mancanegara Kagumi Desa Penglipuran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 08 Desember 2018, 04:37 WIB
Mahasiswa Mancanegara Kagumi Desa Penglipuran
Peserta BDSC II bersama pemandu Desa Penglipuran/Net
rmol news logo Kunjungan ke desa wisata dilakukan peserta Bali Democracy Student Conference (BDSC) II usai penutupan Bali Democracy Forum (BDF) ke XI di Bali Nusa Dua Conference Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Jumat (7/12).

Sebanyak 137 mahasiswa dari berbagai universitas di 58 negara digiring ke desa peraih predikat terbersih di dunia, Desa Penglipuran yang berada di Kabupaten Bangli, Bali.

Perjalanan selama satu setengah jam ditempuh dari Nusa Dua ke lokasi dengan pengawalan polisi. Setiba di lokasi, peserta disambut oleh para pemandu yang merupakan warga asli desa setempat.

Pemandu memperkenalkan banyak hal tentang keunikan desa. Mulai dari penjor (janur) yang digunakan untuk setiap upacara adat, sesajen untuk peribadatan, rumah adat, hingga kebiasaan warga setempat.

Tidak sedikit mahasiswa yang merasa kagum dengan tradisi dan cara warga menjaga desa tetap bersih.

"Saya kagum dengan desa ini dan saya jadi banyak belajar," ungkap salah satu peserta, Bianca usai mengelilingi desa.

Desa Penglipuran sendiri berasal dari akronim kata pengeling dan pura. Gabungan dua kata berarti mengingat tempat suci (para leluhur).

Penduduk Desa Penglipuran mulanya berasal dari Desa Bayung Gede, Kintamani, yang hingga kini menetap. Pada pada tahun 1993, desa adat ini ditetapkan sebagai Desa Wisata Penglipuran dengan Surat Keputusan (SK) Bupati 115 tanggal 29 April 1993. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA