Dalam tausiyahnya itu, Didin menyerukan gerakan menghapus segala jenis kegiatan riba.
"Kita harus berpihak kepada ekonomi syariah yang sangat jauh dari kegiatan riba. Jadi, mulai sekarang, kita harus meninggalkan segala jenis riba. Siap?†ajak ulama asal Bogor, Jawa Barat, berusia 67 tahun itu yang disambut sahutan kompak 'siap' dari para mujahid mujahidah.
Didin juga menyinggung mulai tumbuhnya minimarket yang mengusung ekonomi syarah seperti Sodaqo, atau 212 Mart yang kini jumlahnya sudah lebih 100 unit.
"Kita harus mengubah dengan ekonomi syariah. Umat Islam harus mendukung semua potensi yang dimilikinya. Kita punya bank syariah, asuransi syariah, yang
InsyaAllah akan memberikan rahmat bagi kita semua,†kata Didin.
Ia melihat, dalam dua tahun terakhir ini adanya indikator kebangkitan umat di Indonesia meski dengan banyak tantangan yang terus memberat. Namun, menurutnya, itu adalah dinamika dalam perjuangan Islam.
"Itulah dinamika dalam menegakkan kalimat-kalimat Allah,†kata mantan Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) ini sembari mengutip surah Annisa ayat 104.
[wid]