Enam Rumah Amblas Di Penjaringan, Ini Penjelasannya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 20 November 2018, 19:51 WIB
Enam Rumah Amblas Di Penjaringan, Ini Penjelasannya
Teguh Hendrawan/RMOL
rmol news logo Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menilai peristiwa tanah amblas yang menimpa enam rumah di bantaran anak kali Ciliwung, Penjaringan, Jakarta Utara merupakan salah perhitungan.

Kepala Dinas SDA DKI Teguh Hendrawan menjelaskan peristiwa tersebut karena dalam proses pengerukan sebelumnya tidak ada kajian mengenai dampak yang akan dilingkungan sekitar.

Menurutnya jika ada mekanisme pengerukan dengan menghitung secara tepat, maka kejadian amblasnya bangunan rumah tidak akan terjadi.

Ia memberi contoh pengerukan Kali Sentiong. Warga minta agar dasar kali dikeruk karena bau yang menyengat. Namun pihaknya tidak sembarangan melakukan pengerukan, karena dampak yang ditimbulkan bisa terjadi longsor.

"Karena tidak dilakukan penghitungan sebelum melakukan pengerukkan. Nah ini harus ada kajiannya, jadi gak sembarangan mengeruk," ucap Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Teguh Hendrawan di Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (20/11).

Selain menghitung dengan tepat, sosialisasi kepada warga yang membangun rumah di bantaran kali juga harus dilakukan. Mengingat pengetahuan mengenai kekuatan tanah dan pengerukan di bantaran kali masih minim.

Teguh juga berharap pengerukan di bantaran kali bisa ditangani oleh Dinas SDA DKI Jakarta. Sebab pihaknya memiliki Unit Pengelola Penyelidikan Pengujian dan Pengukuran (UP4) yang akan meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan.

"Sebelum melakukan pengerukan, jadi kami bisa melakukan pengerukan itu seberapa jarak, seberapa dalam. Makanya saya cerita ke Pak Anies untuk ada ketegasan terkait masalah pengerukkan," katanya. [nes]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA