TNI Sempat Buka Dapur Umum Dengan Bahan Makanan Seadanya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 08 Oktober 2018, 08:26 WIB
TNI Sempat Buka Dapur Umum Dengan Bahan Makanan Seadanya
Satgasgab Bankes Gulbencal Palu Sulteng menyiapkan makanan bagi pengungsi/Net
rmol news logo Kehadiran prajurit TNI dalam penanganan bencana di Sulawesi Tengah sangat dirasakan.

Peran TNI ini memang minim sorotan, di tengah pemberitaan bantuan yang berdatangan.

Komandan Kodim (Dandim) 1306/Donggala, Letkol (Kav) I Made Maha Yudiksa menjelaskan pasca bencana prajuritnya bersama-sama dengan masyarakat bahu membahu mengatasi kesulitan.

Hal itu jauh sebelum bantuan berdatangan ke wilayahnya.

Ia menjelaskan sehari setelah terjadi gempa dan tsunami, warga Kodim mengungsi ke markas sambil membawa peralatan memasak secara berangsur-angsur untuk membuka dapur umum bagi keluarga prajurit. Namun seiring waktu, masyarakat mulai mengungsi ke Makodim. Dapur darurat yang dibangun pun berubah lebih besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan keluarga prajurit.

"Ketika bantuan mulai berdatangan, saya perintahkan Danramil dan Babinsa mengecek titik-titik pengungsian dan mengambil dukungan logistik yang ada dan langsung membawanya ke titik pengungsian, seperti saat ada bantuan datang sebanyak lima truk dari Mamuju," jelas Yudiksa kepada wartawan, Minggu (7/10).

Kopral Dua (Kopda) Babinsa Kelurahan Lasoani, Basri menjelaskan dalam dua hari pasca gempa dan tsunami, pihaknya bertahan menggunakan logsitik seadanya.

Memasuki hari ketiga, bantuan mulai masuk dan segera dikoordinasikan dengan aparat desa untuk mendata dan mendistribusi bantuan agar merata.

Menurutnya, meski telah maksimal namun hingga kini masyarakat masih mengalami kekurangan bantuan.

"Yang penting sebagai aparat kewilayahan, kita berbuat yang terbaik, tulus dan ikhlas," ujar Basri.

Membuka dapur umum untuk kebutuhan masyarakat juga dilakukan oleh prajurit perbekalan Satgasgab Bankes Gulbencal Palu Sulteng dari Yonkes 2/Kostrad.

Prajurit TNI baret hijau dengan lambang Cakra Sapta Agni itu mendistribusikan makanan siap saji kepada pengungsi tiga kali sehari.

Regu perbekalan yang diawaki oleh 10 orang prajurit ini secara bergantian melayani para pengungsi.

Sertu Dedi Irfan Jaya mengaku sudah terbiasa mendapat tugas untuk melayani masyarakat di dapur umum.

"Kami sudah sering menyiapkan makanan dengan jumlah yang besar dan sudah terampil," kata Dedi seperti dikutip dari pemberitaan tniad.mil.id. [nes]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA