Menurutnya, kehadiran Tito dalam majelis dzikir, pengajian serta dekat dengan ulama merupakan kegiatan positif yang akan berdampak pada perbaikan citra institusi korps baju cokelat.
"Itu langkah yang bagus dan harus diacungi jempol. Yang mana institusi kepolisian sudah mau mendekati ulama," ujar Al-Khaththath saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (7/3).
Ulama yang pernah berurusan dengan Kepolisian dalam kasus dugaan makar itu berharap, kegiatan Kapolri tersebut jangan hanya jadi stempel saja. Melainkan harus disertai dengan adanya nilai-nilai positif yang bisa berguna bagi bangsa dan negara.
"Nilai-nilai positif itu antara lain, saat dekat dengan ulama Kapolri harus bisa menyerap ilmunya. Ilmu itu tidak lain adala ilmu yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Tanpa mengambil ilmu ulama tersebut, semuanya akan sia-sia," terangnya.
Sementara Ketua Forum Santri Jabodetabek, Ustadz Syamsuddin, menyambut baik kabar adanya bantuan dari Kapolri untuk rakyat Yaman. Khususnya, situasi perang saudara yang tengah melanda Yaman.
Syamsuddin menilai aksi simpatik Kapolri tersebut bukan semata aksi kemanusiaan. Tetapi memang memberi pesan. Jangan sampai Indonesia menjadi seperti Yaman. Apalagi seperti Suriah, Afghanistan dan negara yang pecah lainnya.
"Perhatian Kapolri untuk persatuan dan kesatuan bangsa ini luar biasa serius. Inti dari persatuan ada pada umat Islam. Jangan sampai umat yang besar ini pecah hanya karena perbedaan pandangan dan cara memajukan bangsa," tuturnya.
Sementara, menurut pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari, apa yang dilakukan Kapolri itu adalah hal yang wajar-wajar saja. Karena masih dalam tupoksi sebagai Kapolri.
"Begini, Pak Kapolri kan punya tupoksi untuk menjaga ketertiban. Jadi dalam kerangka itu sebetulnya, ya wajar-wajar saja," timpal Qodari usai diskusi di kantor ICMI, Menteng, Jakarta Pusat.
"Ya kira-kira begitu, bahwasannya ada efek kemudian tambah populer dikalangan islam itu namanya bonus," tambah Qodari.
Seperti diketahui, Kapolri berpartisipasi dan membantu donasi Gerakan 3000 Tangki Air untuk Yaman. Gerakan tersebut merupakan bagian dari aksi solidaritas Indonesia Peduli Yaman melalui Yayasan Syeikh Ali Jaber.
Ucapan terimakasih dari Yayasan Syeikh Ali Jaber terlihat muncul di media sosial dan mendapat apresiasi positif.
[tsr]
BERITA TERKAIT: